Jumat, November 26, 2010

[tip] Sirsak Bisa Obati Kanker

JAKARTA, KOMPAS.com — Kanker bisa diobati dengan mengonsumsi herbal atau buah-buahan. Dari banyak herbal tersebut, sirsak punya keunggulan dibandingkan buah lain.

Sirsak diketahui bisa mencegah dan juga ampuh untuk mengobati beberapa jenis kanker. "Untuk sirsak sendiri telah diteliti dapat mengobati kanker usus besar (kolon), kanker paru-paru, kanker pankreas, kanker prostat, dan juga kanker buah dada (payudara)," ucap dr Hardhi Pranata, SpS, selaku Ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI).

Bagian sirsak yang bermanfaat untuk obat kanker adalah batang, daun, dan juga buahnya atau dalam bentuk jus. Buahnya bisa dimakan langsung, dibikin jus, atau daunnya direbus kemudian hasil rebusannya diminum.

"Bisa dengan cara minum jus buah sirsak atau dengan cara merebus 9 lembar daun sirsak dan minum air rebusan tersebut lalu dimonitor keadaannya. Biasanya nafsu makan akan meningkat dan pertumbuhan sel-sel kankernya akan terhambat," ungkap dr Hardhi.

Dia juga menjelaskan, sirsak mengandung senyawa saponin, polifenol, dan juga bioflavonoid yang memiliki khasiat sebagai antioksidan. Nah, cara membunuh sel kanker oleh sirsak inilah yang berbeda dengan herbal lainnya. Sirsak hanya membunuh sel-sel yang tumbuhnya abnormal atau sel-sel spesifik seperti radikal bebas yang ada sel-sel kankernya. Tapi sirsak tidak merusak sel-sel yang sehat.

Selain memiliki rasa yang enak, buah sirsak ini juga membantu memelihara kesehatan, mencegah penyakit, dan mengobati penyakit. Hal ini karena buah sirsak juga bisa menurunkan tekanan darah, anti-parasit, obat penenang yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh serta mengatasi depresi, radang sendi, dan juga untuk asam urat.

"Konsumsi buah sirsak ini harus digalakkan lagi agar tidak punah karena banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi buah ini," ujar dokter yang praktik di RSPAD Gatot Subroto ini.

Untuk di Indonesia, penelitian mengenai khasiat sirsak dan tanaman obat lainnya ini akan dilakukan dalam waktu dekat. Dalam studi ini, RS Kanker Dharmais akan bekerja sama dengan Nanjing University of Chinese Medicine yang difasilitasi PDHMI. Dalam penelitian ini akan dilakukan terapi kombinasi antara obat-obatan dan juga herbal.

"MoU kerja sama ini sudah ditandatangani dan diperkirakan mulai bulan Desember sudah mulai dilakukan penelitian di Indonesia," imbuh dr Hardhi.

Dia menuturkan bahwa di Nanjing University, terapi kombinasi ini sudah dilakukan. Pasien-pasien kanker di sana tidak mengalami mual, rambut rontok, berat badan menurun, dan bisa tetap berjalan-jalan seperti biasa.

Terapi kombinasi ini diharapkan bisa mengurangi efek samping dari terapi standar kanker yang dilakukan, seperti kemoterapi, radiasi atau operasi, serta dapat mengurangi jumlah kemoterapi yang seharusnya dilakukan oleh si pasien.

Tumbuhan dan buah-buahan yang diketahui memiliki efek anti-kanker, seperti:

1. Tomat diketahui dapat mengobati kanker prostat, dengan cara mengonsumsi tomat yang sudah direbus.
2. Cabe merah diketahui dapat mencegah kanker usus besar jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
3. Biji anggur juga diketahui memiliki senyawa anti-kanker. Oleh karenanya, kalau mengonsumsi anggur, cari yang memiliki biji dan makan bersama kulitnya.
4. Daun sirih merah diketahui sebagai anti-kanker payudara dengan cara direbus.
5. Temulawak diketahui memiliki zat aktif cursil yang bersifat sebagai anti-inflamasi dan juga anti-kanker.

"Sebagian tumbuhan obat di Indonesia mengandung obat anti-kanker, seperti sitotoksin yang memiliki kemampuan untuk membunuh dan mendeteksi sel-sel yang tumbuhnya tidak normal. Senyawa-senyawa di dalam tumbuhan ini bisa berfungsi dalam bentuk gabungan, tapi ada juga yang single," ujarnya.

Kamis, November 25, 2010

[tip] Turunkan Kolesterol Jahat dengan 2 Sendok Cuka Tiap Hari

Jakarta, Kolesterol jahat atau LDL (low density lipoprotein) merupakan musuh bagi tubuh karena dapat menyebabkan berbagai macam penyakit
serius. Tapi dengan 2 sendok cuka tiap hari, Anda bisa menurunkan kolesterol jahat.

Kolesterol merupakan senyawa sterol (gabungan antara senyawa steroid dan alkohol) dan lemak yang secara normal diproduksi dalam tubuh dan mempunyai banyak fungsi penting.

Tubuh sebenarnya membutuhkan kolesterol untuk bertahan hidup. Namun bila jumlahnya berlebihan, akan terjadi peningkatan risiko jantung dan stroke, karena terjadi penumpukan di pembuluh darah.

Dilansir Dailymail, Kamis (25/11/2010), sebuah uji klinis yang berlangsung di Minnesota, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi cuka sari apel 2 sendok setiap hari selama delapan minggu, dapat meningkatkan level kolesterol baik atau HDL (high density lipoprotein).

Studi lain terpisah yang dilakukan pada hewan percobaan dengan diabetes juga menunjukkan bahwa bahwa cuka sari apel terbukti menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik.

Cuka sari apel merupakan bumbu dapur yang juga banyak bermanfaat untuk kesehatan. Cuka ini telah terbukti dapat menurunkan kadar gula darah dan mengurangi nafsu makan, sehingga sangat cocok untuk orang yang mengalami obesitas (kegemukan).

Dilansir Ehow, banyaknya manfaat cuka sari apel karena cuka ini mengandung serat larut yang dapat menyerap kolesterol jahat dan lemak dalam tubuh. Serat larut ini juga menambahkan massa yang akan membuat Anda kenyang lebih lama, sehingga menghindari orang untuk makan banyak.

Selain itu, cuka sari apel juga mengandung asam amino yang dapat menetralkan kolesterol jahat dan membantu mengeluarkannya dari tubuh dengan sendirinya.

Dua jenis utama dari kolesterol adalah low-density lipoprotein (LDL) dan high-density lipoprotein (HDL). LDL tinggi dan HDL rendah merupakan faktor risiko penyakit jantung.

LDL seharusnya di bawah 160-190 mg/dL bagi kebanyakan orang dan kurang dari 100-130 mg/dL untuk penderita diabetes dan orang yang berisiko penyakit jantung. Sedangkan HDL sebaiknya di atas 40-50 mg/dL untuk kesehatan yang baik.