Selasa, Mei 18, 2010

[tip] Jalan mencapai kebebasan finansial

Apakah Anda mau mengalami kebebasan finansial dalam hidup? Rasanya dengan lantang sebagian besar dari kita akan menjawab "Ya, saya ingin!". Kebebasan finansial memang impian setiap orang dan menjadi kata-kata yang lazim didengungkan, termasuk oleh praktisi keuangan personal.

Namun, tak dapat dimungkiri dalam banyak kesempatan Anda dan saya dihadapkan pada praktik keuangan hedonis atau materialistis di antaranya punya lebih banyak barang itu lebih baik, lebih banyak diupayakan tanpa perhitungan biaya, menggunakan kredit tanpa kalkulasi mendalam dan tidak ada dana disiapkan untuk mengantisipasi kenaikan harga-harga barang.

Akibatnya, orang mulai sulit mem­be­da­kan mana needs (kebutuhan dasar), wants (keinginan lebih), hingga desires (nafsu dan kebanggaan sosial).

Namun, ketahuilah bahwa orang-orang yang sukses mencapai kebebasan finansial memiliki pemikiran, karakteristik serta gaya hidup yang patut kita tiru. Yang pasti mereka melakukan tiga hal penting dalam hidupnya yaitu manajemen pola pikir, manajemen gaya hidup, dan manajemen investasi sebagai kunci sukses menuju kebebasan finansial.

Manajemen pola pikir diwujudkan dengan mengusahakan pertumbuhan berkelanjutan dari penghasilan dan aksi kesadaran spiritual lewat bersyukur kepada Illahi. Sementara, manajemen gaya hidup berakar pada sikap senantiasa terukur ketika berbelanja dan disiplin dalam berutang.

Adapun, manajemen investasi kuncinya adalah disiplin menabung dan investasi secara reguler serta mengupayakan proteksi asuransi.

Ketika pemahaman sudah diraih, saya tidak menjanjikan Anda akan terhindar dari masalah. Masalah masih kerap muncul apalagi ketika kita baru memulai, atau telah mulai menerapkannya, pun saat telah terbiasa menjalankan konsep di atas.

Masalah pola pikir
Jika saat ini menjadi pegawai, seharusnya melihat posisi saat ini sebagai pendidikan lanjut­an setelah kuliah sarjana. Wirausaha adalah jalan rasional menuju kaya daripada bekerja kantoran/karier seumur hidup.

Selain itu, milikilah perencanaan keuangan bagi Anda dan keluarga. Hitung keperluan dana untuk memenuhi tujuan tersebut dan buat tahap­an bagaimana mencapainya, misalnya bagaimana Anda harus bekerja, berapa yang harus disisihkan untuk kebutuhan/ pengeluaran tersebut di atas.

Penting bagi Anda yang berkeluarga untuk menyamakan per­sepsi dan menetapkan tujuan bersama pasang­­­an, sehingga tidak ada dualisme tetapi fokus dan komitmen bersama mencapai tujuan.

Melupakan kemungkinan kenaikan harga, sesama, keluarga atau orang terdekat. Sering kali kita lupa menganggarkan surplus anggaran sekian persen dari pendapatan kita untuk menjaga kemungkinan kenaikan harga, memperhatikan hidup sesama kita, dan keluarga atau orang terdekat.

# Gaya hidup boros. Seseorang akan lebih baik jika dia hi­dup sesuai dengan peng­­hasil­an­nya dan tidak mendongkraknya di atas apa yang mampu diupayakan dengan penghasilan yang dimilikinya.

Sadarkah Anda kalau semuanya bermuara pada gaya hidup seperti apa yang ingin Anda terapkan untuk pribadi dan anak-anak Anda? Jika tersedia jasa angkutan umum dari tempat tinggal ke tempat bekerja kenapa Anda memilih menggunakan kendaraan pribadi? Tidak sedikit orang yang membeli barang karena lagi ada diskon besar. Disiplin, inilah kuncinya.

Buatlah catatan barang impulsif Anda, tunggu 1 bulan kemudian baru putuskan apa­kah akan tetap membelinya (tentunya anggaran untuk itu sudah disiapkan juga sebelumnya). Kebiasaan buruk membeli secara impulsif ini akan hilang dengan disiplin seperti ini.

# Anggaran tidak dijalankan dan dijadikan senjata. Inilah namanya kegiatan tanpa hasil, sudah dibuat fondasi tetapi bangunan rumah tidak diselesaikan karena kemalasan dan alasan pribadi lainnya. Sering kali anggaran yang dibuat juga menjadi senjata untuk memaksakan kehendak dan bagi anggota keluarga yang lain menjadi semacam ikatan yang kaku dan tidak fleksibel.

# Kesalahan pencatatan. Sering kali kita lupa memperhitungkan biaya-biaya transaksi perbankan, seperti biaya Internet banking, biaya pemeliharaan rekening, hingga tidak detail dalam mencatat atau masalah timbul karena penanggung jawab pembukuan lebih dari satu orang.

# Koreksi berlebihan. Ketika uang menjadi terbatas yang cenderung dilakukan adalah memangkas anggaran untuk beli pakaian, liburan, dan makan, tetapi kerap kali menyulut pengeluaran berlebihan di pos anggaran yang lain. Waspadalah.

# Melupakan pengeluaran medis. Banyak orang juga terlalu menggantungkan asuransi kesehatan dari perusahaan tempatnya bekerja, sehingga lupa menganggarkan dana untuk memenuhi kebutuhan kesehatan diri sendiri dan keluarga. Padahal, penggantian untuk dokter gigi tidak ada bahkan layanan kesehatan pun ada batasannya.

# Hadiah tak terkendali. Hadiah kawinan, ulang tahun, dan hari raya akrab dengan kita. Namun, jagalah supaya tidak membeli hadiah dengan uang yang diperuntukkan keperluan lain atau membeli hadiah yang tidak diperlukan dan membeli hadiah pada saat-saat terakhir sebelum diberikan.

# Utang tersembunyi. Misalkan, pembayaran kartu kredit untuk biaya pengobatan dokter, utang dari anggota keluarga yang sering kali seperti terlewat karena tidak dianggarkan, ketika jatuh tempo tidak ada uang untuk membayarnya. Mulailah dengan upaya melunasi saldo utang terendah hingga tertinggi hingga akhirnya semua utang tersebut lunas.

# Kurang atau tidak berinvestasi. Alokasikan investasi Anda ke tempat yang tepat sesuai dengan tujuan. Tingkatkan pokok investasi hingga 30% dari pendapatan bulanan Anda.

# Tidak ingat hari tua kelak. Janganlah lupa membuat serangkaian program untuk memperkuat kondisi keuangan menuju masa pensiun. Caranya adalah dengan mengembangkan investasi yang menghasilkan (earning assets) dengan mengumpulkan modal sendiri sejak masa muda. Sebelumnya, kenalilah aset yang sudah dimiliki saat ini supaya tahu bagaimana menyempurnakan dan mengembangkannya.

# Lupa menyertakan pembelian polis asuransi. Guna melindungi anggota keluarga saat kita berupaya mengumpulkan pundi-pundi persediaan untuk konsumsi pada masa depan, adalah bijak jika kita membeli polis asuransi terutama asuransi jiwa, kesehatan, kerugian untuk memberikan proteksi bagi mereka yang kita kasihi.

Jika Anda berkomitmen untuk memperbarui pendekatan soal uang dan kebebasan finansial kami sarankan segera melakukan langkah-langkah memperbaiki konsep pola pikir, gaya hidup, dan investasi Anda.

Setelah pola pikir sudah direposisi, membenahi gaya hidup alias pengeluaran lewat anggaran menjadi kunci awal sebelum bisa merambah ke pengelolaan investasi dan perencanaan keuangan Anda secara menyeluruh.

Berikut ini kami sampaikan langkah-langkah dalam menerapkan manajemen anggaran: Pertama, membuat panduan anggaran. Membuat dan menetapkan acuan rasio-rasio relevan yang menjadi dasar dalam mengalokasikan pendapatan total per tahun.

Kedua, analisis anggaran. Sesuai dengan kategorinya, lakukan perhitungan biaya saat ini guna dikomparasikan dengan biaya berdasarkan rasio yang relevan tersebut.

Ketiga, evaluasi. Jika pendapatan lebih besar daripada pengeluaran, kendalikan pengeluaran untuk memaksimalkan surplus. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil dari pengeluaran, evaluasi situasi dan perbaiki keseimbangan anggarannya.

Keempat, putuskan. Tetapkan pakem yang hendak diterapkan. Bagilah biaya tahunan menjadi cicilan bulanan, atau alternatifnya, gunakan THR atau gaji ke-14 (bonus) untuk memenuhi pengeluaran tahunan.

Kelima, menyusun anggaran ideal. Setelah ram­pung panduan dan analisis, selanjutnya buat­lah anggaran ideal tersebut. Jalankan dan evalua­si 3 bulan kemudian untuk kemungkinan melakukan sejumlah penyempurnaan.

Manuel Pakpahan, CFP(r)
CEO KeluargaCerdas123.com

[tip] Biar uang bekerja untuk Anda

Gaji merupakan salah satu pos pendapatan tetap yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun, dengan bertambahnya kebutuhan, terkadang penghasilan bulanan yang diterima tidak mencukupi sehingga dibutuhkan dana tambahan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan memaksimalkan gaji sebagai mesin penghasil uang. Caranya adalah dengan menyisihkan setiap bulan untuk investasi. Perencana Keuangan Safir Senduk dari Biro Perencana Keuangan Safir Senduk dan Rekans mengatakan pasangan suami istri yang sibuk bekerja tetap bisa mencari uang tambahan baru.

Sumber penghasilan yang dimaksud adalah uang. Menurut Safir, uang sendiri bisa "bekerja" untuk menghasilkan uang tambahan, ibarat punya anggota keluarga yang ikut bekerja menyumbang penghasilan uang di luar gaji bulanan.

"Kalau kreatif, Anda bisa memiliki penghasilan tambahan dengan memproduktifkan sebagian dari uang yang dipunya. Sebagai contoh, Anda bisa memakai Rp10 juta saja dari tabungan untuk diinvestasikan dan mendapatkan penghasilan tambahan yang baru," ujar Safir.

Sebagai contoh riil, pasangan suami istri yang bekerja dan memiliki gaji bulanan yang jika diperhitungkan secara matang, cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.

Dari gaji bulanan yang masuk, sebagian disisihkan untuk tabungan. Uang tabungan itulah yang menurut Safir bisa bekerja sendiri menghasilkan uang sebagai tambahan pemasukan.

Bagaimana uang bisa bekerja mencari uang tambahan keluarga? Caranya dengan menginvestasikannya pada usaha dan produk investasi. Kalau Anda menginvestasikannya ke usaha, mungkin bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan dari situ. Untuk awalnya, sambil tetap bekerja, Anda bisa menjalankan usaha tersebut dengan mengajak orang lain, misalnya anggota keluarga.

Akan lebih mudah jika usaha yang dikerjakan sifatnya dapat diawasi dan ada hubungan dengan aset keluarga, misalnya membuka toko atau warung makan di halaman rumah, rental kendaraan dari aset mobil atau motor yang -dimiliki, atau usaha katering dari keahlian memasak yang dikuasai.

Jika pada awal usaha, Anda masih ikut terlibat dalam pengelolaannya, saat usaha itu bisa berjalan sendiri maka beragam -urus-an itu bisa dipercayakan kepada orang lain.

"Dengan demikian bukan hanya Anda yang mencari uang, melain-kan uang juga bisa digerakkan untuk menghasilkan uang lagi. Walaupun mungkin pada awalnya Anda harus terjun langsung untuk menggerak-kan usaha tersebut,"ujar Safir.

Contohnya yang dilakukan oleh Yuda. Berbekal satu aset kendaraan yang dimiliki, bapak satu anak ini tidak segan mengendarai kendaraan umum saat berangkat kerja saat mobil kesayangan akan disewa tetangga atau sanak saudara yang membutuhkan.

Demikian juga dengan halaman depan yang dimiliki, Yuda dengan dibantu sang pembantu dan adik ipar membuka toko pecah belah yang modalnya bersumber dari uang tabungan gaji bulanan bersama sang istri.

"Lumayan, hasilnya bisa buat nambah beli susu anak saya yang tidak cukup ditutup dari gaji bulanan saya dan istri," ujarnya. Bukan hanya itu saja, berbekal keahlian memasak yang dimiliki, sang istri bahkan memiliki angan-angan membuka usaha katering yang bisa dia jual di lingkungan kerja atau masyarakat sekitar yang membutuhkan jasanya.

Modal usaha

Modal usaha tentu bersumber dari uang tabungan yang berhasil dikumpulkan sedikit demi sedikit hingga cukup membeli satu persatu aset tambahan untuk dukung usaha. "Harapannya bisa beli satu lagi mobil untuk disewakan lagi atau minimal untuk kendaraan niaga," ujarnya.

Perencana Keuangan dari Prime Planner Muhammad Ichsan mengatakan karyawan memiliki keterbatasan waktu jika ingin memulai usaha yang modalnya berasal dari pendapatan bulanan.

Langkah awal yang dapat dilakukan karyawan menambah dananya adalah dengan mendisiplinkan menabung atau berinvestasi pada produk-produk pasar modal seperti reksa dana atau unit-linked.

"Sejak seseorang memiliki pendapatan tetap, maka sebaiknya dia mulai disiplin menyisihkan pendapatannya untuk tabungan dan investasi. Ini bukan persoalan besarnya dana yang dikeluarkan, tetapi jangka waktu investasi itu."

Dia mencontohkan karyawan yang secara bertahap menabung sebesar Rp1 juta setiap bulan hingga mencapai Rp12 juta pada akhir tahun akan memiliki return yang lebih lebih tinggi dibandingkan dengan yang sekaligus menanamkan modalnya dalam jumlah yang sama pada bulan ke-12.

Semakin lama berinvestasi, maka karyawan itu akan menikmati pertumbuhan secara eksponensial dari dana yang ditanamkannya. Menurutnya, berinvestasi tidak melulu berbicara tentang uang yang berlebih tetapi komitmen untuk menyisihkan sedikit dana agar dana yang ada bisa bertambah. Banyak cara yang bisa ditempuh, asalkan jeli melihat peluang yang ada.

Jika dana yang dimiliki sudah besar, sebagian dana dipergunakan untuk membuka usaha, yang terdekat adalah memulai bisnis dari hobi karena itu akan lebih mudah mengingat aktivitas tersebut telah dilakukan secara kontinu.

"Hobi jangan hanya sekadar untuk senang-senang tetapi sebaiknya dimanfaatkan untuk usaha, meski untuk memulainya harus melalui riset agar bisnis yang dibangun tidak sia-sia."

Misalnya seseorang yang memiliki hobi mengutak-atik mobil, bisa membuka usa-ha bengkel. Begitu juga dengan perempuan yang memiliki hobi mendesain pakai-an bisa membuka rumah mode yang bekerja sama dengan penjahit.

Adapun, aset dapat berupa mobil atau ken-daraan bermotor yang dimiliki. "Jika di rumah ada dua motor, yang satunya tidak termanfaatkan dengan maksimal dapat dirental-kan. "Strategi lainnya adalah memanfaatkan ruangan di rumah untuk dijadikan kos-kosan, jika lokasi rumah berada di sekitar perkantoran atau kampus.

Dengan usaha yang dimiliki, pasangan suami istri yang berstatus karyawan tidak lagi pusing dengan pemenuhan kebutuhan keluarga yang semakin bertambah, sementara kewajibannya sebagai karyawan tetap dapat dikerjakan seperti biasa.

Kepatuhan, komitmen, kreativitas, dan kerja keras, adalah kunci sukses pasangan karyawan yang ingin tetap mencari uang tambahan keluarga. Apalagi tidak mudah memulai usaha, bahkan tidak sedikit yang membuyarkan konsentrasi kerja karena sibuk berusaha di rumah. (wulandari@bisnis.co.id/rahayuningsih@bisnis.co.id)

Th. D. Wulandari & Rahayuningsih
Sumber: Bisnis Indonesia

Jumat, Mei 07, 2010

[riset] Kemangi Bunuh Kuman Kebal Antibiotik

PENELITI University of Brighton, Sussex Timur menemukan fakta bahwa kemangi bisa menjadi obat untuk mengatasi kuman penyakit Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) yang menyebabkan 8.000 kematian per tahunnya.

Mereka menemukan bahwa ekstrak minyak dari tanaman ini bisa membunuh kuman tersebut dalam waktu dua jam. Temuan yang dipublikasikan di International Journal of Essential Oil Therapeutics ini diharapkan bisa menjadi langkah awal dalam pengembangan pengobatan baru untuk menghentikan penyebaran MRSA. Infeksi MRSA banyak terjadi di rumah sakit. Selain itu, MRSA sudah kebal terhadap antibiotik.

Sebagian besar orang, terang peneliti, membawa MRSA di permukaan kulit mereka. Akan tetapi, mereka akan terinfeksi saat menjalani proses operasi atau prosedur lain yang menusuk kulit.

"Hasil ini sangat menjanjikan. Dalam percobaan laboratorium, kami telah melihat bahwa minyak kemangi mempunyai efek yang sangat kuat terhadap MRSA," terang peneliti Dr Jonathan Caplin, seperti dikutip situs dailymail.co.uk, Kamis (6/5)."Sekarang diperlukan studi lebih lanjut untuk melihat efeknya dalam kasus sebenarnya."

Peneliti dari Brighton ini terpacu untuk melakukan penelitian saat Maggie Tisserand, direktur perusahaan Benchmark oils, meminta peneliti dari universitas tersebut untuk melakukan percobaan laboratorium dengan sejumlah minyak pilihan.

"Menariknya, minyak kemangi yang kami gunakan memenuhi standar aman digunakan daam masakan. Selain itu, percobaan pendahuluan telah menunjukkan bahwa minyak tersebut tidak menimbulkan efek saat bersentuhan dengan kulit," terang Tisserand.

[resep] Minuman Wangi Dedaunan

JIKA Anda pernah mengunjungi pelosok desa di Bali, Anda mungkin akan disuguhi air minum yang warnanya kehijauan dan baunya wangi. Biasanya minuman tersebut tidak diberi gula. Dan mungkin Anda akan menyangka air minum Anda direbus dengan pandan.

Anda akan terkejut mendapati bahwa minuman tersebut pada umumnya tidak menggunakan daun pandan, melainkan daun avokad (atau yang sering salah disebut alpukat) atau daun delima. Uniknya, meski keduanya berbeda rumpun, rasanya hampir mirip: tawar namun menyegarkan (tidak disarankan merebus dua jenis dedaunan dalam satu rebusan). Daun avokad akan menghasilkan kepekatan yang lebih sementara rebusan daun delima lebih jernih.

Tidak jelas sejarah bagaimana masyarakat Bali menggunakan dedaunan tersebut dalam dapur lokal. Namun bisa jadi ini berakar pada Ayurveda, jenis pengobatan tradisional India di mana setiap bagian tanaman delima digunakan untuk pengobatan.

Anda dapat membuatnya sendiri dengan merebus air sekitar 3 liter. Ketika mendidih, masukkan segenggam penuh pucuk daun avokad atau daun delima. Biarkan sampai air berubah warna dan menjadi wangi. Kemudian matikan api.

Rebusan dapat disajikan hangat, dingin, atau ditambahkan dengan es, sebagai air minum biasa. Selamat mencoba!