Selasa, April 19, 2011

[tip] Obat-obat yang Efek Sampingnya Bisa Mengobati Penyakit Lain

Selain memiliki khasiat atau indikasi, setiap obat juga punya efek samping yang umumnya selalu dihindari. Namun ada juga beberapa obat yang efek sampingnya justru lebih berguna dan banyak digunakan daripada indikasi yang sebenarnya.

Dari kelompok Over the Counter (OTC) atau obat bebas, detikHealth pernah mengulas beberapa obat yang efek sampingnya bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain. Di antaranya obat jerawat yang bisa mengobati wasir serta obat asma untuk menghentikan mimisan.

Bukan hanya obat bebas, obat-obat keras yang digunakan dalam pengobatan penyakit kronis juga banyak yang difungsikan di luar indinasi sebenarnya. Alternatif penggunaan obat tersebut tidak ada dalam gudeline atau panduan resmi bagi tenaga medis, namun digunakan berdasarkan eksperimen.

Beberapa obat yang dipakai tenaga medis karena memiliki manfaat tersembunyi antara lain sebagai berikut, seperti dilansir detikHealth, Senin (18/4/2011), dari WebMD, Pubmed.gov serta Guardian.

1. Obat kanker untuk mencegah kebutaan
Meski fungsi utamanya adalah untuk mengobati kanker usus besar (colon cancer), injeksi Avastin (Bevacizumab) dipakai oleh dokter mata di Eropa untuk mencegah kerusakan makular akibat proses penuaan atau AMD (Age-related Macular Degenerative). AMD merupakan salah satu pemicu kebutaan pada lansia.

2. Obat hipertensi untuk membangkitkan gairah seks
Meski sangat populer sebagai obat impotensi, Viagra (Sildenafil) awalnya justru digunakan sebagai obat jantung dan hipertensi pulmonari atau tekanan darah tinggi di paru-paru. Hanya karena efek sampingnya bisa membangkitkan ereksi, obat ini akhirnya malah dipasarkan sebagai obat anti-impotensi pada laki-laki.

3. Obat epilepsi untuk mengatasi gangguan jiwa
Awalnya, carbamazepine merupakan obat antikejang pada penderita epilepsi. Namun belakangan obat ini digunakan juga untuk mengatasi berbagai kondisi kejiwaan seperti Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH), schizophrenia dan gangguan stres pasca trauma.

4. Antiradang untuk memperbaiki fungsi paru-paru
Dexamethasone dikenal sebagai steroid antiradang yang dipakai dalam pengobatan nyeri sendi atau arthritis. Sebuah penelitian di University of Southern California menunjukkan, obat ini juga bisa memperbaiki kelainan fungsi paru pada janin dan bayi baru lahir.

5. Obat pencahar untuk mencegah preeklamsia
Sebagai obat sehari-hari, Garam Inggris atau Magnesium Sulfat (MgSO4) cukup dikenal sebagai pencahar untuk mengatasi susah air besar. Manfaat lainnya di klinik kebidanan adalah sebagai alternatif pengatasan untuk preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada proses persalinan, khususnya pada bayi yang lahir prematur.

6. Obat sakit kepala untuk mengatasi ketombe
Sebagai pereda nyeri, aspirin sangat ampuh menghilangkan sakit kepala. Namun  obat ini dikenal juga karena punya banyak khasiat, antara lain mengusir ketombe dengan cara mencampur tablet yang sudah digerus pada shampoo yang digunakan untuk keramas.

Jumat, April 15, 2011

[tip] Madu Efektif Melawan Bakteri Super

KOMPAS.com Penelitian terbaru menunjukkan, sejenis madu yang biasa digunakan untuk menyembuhkan luka ternyata berpotensi besar menjadi obat ampuh untuk mengatasi bakteri super yang resisten terhadap antibiotik.

Seperti dilansir Daily Mail, madu jenis manuka dilaporkan efektif membunuh tiga jenis bakteri yang biasa menginfeksi saat tubuh terluka, termasuk antara lain kuman super Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).

Madu manuka adalah sejenis madu yang diproduksi lebah penghuni pohon manuka di Selandia Baru. Para ahli telah mengenal jenis madu ini sejak lama karena juga sering digunakan dalam produk-produk penyembuh luka modern. Masalahnya, rahasia dari kekuatan madu manuka dalam mengatasi luka masih menjadi misteri.

Tim yang dipimpin Profesor Rose Cooper dari University of Wales Institute Cardiff (UWIC), dalam risetnya, menemukan bahwa madu manuka ternyata mampu mencegah perkembangan bakteri dengan cara yang tidak biasa. Madu ini dapat menghalangi proses ikatan bakteri pada jaringan, tahap yang penting dalam proses infeksi.

"Mencegah ikatan juga dapat menghambat pembentukan biofilm, yang dapat melindungi bakteri dari antibiotik dan membiarkan mereka menimbulkan infeksi secara terus menerus," ungkap Cooper.
Studi lainnya yang dilakukan Cooper menunjukkan, madu manuka membuat MRSA menjadi lebih sensitif terhadap antibiotik seperti oksasilin atau secara efektif membalikkan resistensi antibiotik.
"Ini mengindikasikan bahwa antibiotika saat ini mungkin akan lebih efektif mengatasi infeksi yang disebabkan bakteri resisten jika dikombinasikan dengan madu manuka," paparnya.

Menurut Prof Cooper, riset lanjutan bakal dilakukan dengan cara meningkatkan penggunaan madu secara klinis karena para dokter kini tengah dihadapkan pada masalah kian meningkatnya kasus resistensi obat.

"Kami perlu cara yang inovatif dan efektif dalam mengendalikan infeksi yang kemungkinannya takkan berkontribusi pada meningkatnya resistensi antibiotik," ujar  Cooper, yang memublikasikan temuannya dalam konferensi "Society for General Microbiology" di distrik Harrogate, Yorkshire Utara, Inggris.