Sebagian besar masyarakat tahu bahwa ikan mengandung protein berkualitas tinggi, sedikit lemak jenuh dan kaya akan omega 3 yang bermanfaat untuk tubuh.
Namun sayangnya hampir semua ikan mengandung jejak merkuri yang bisa menimbulkan masalah bagi kesehatan. Beberapa ikan diketahui mengandung kadar merkuri tinggi yang sangat berbahaya bagi ibu hamil dan anak-anak.
Untuk itu masyarakat sebaiknya mengetahui jenis ikan apa saja yang mengandung kadar merkuri tertinggi dan juga terendah, seperti dikutip dari NRDC.org, Selasa (8/2/2011) yaitu:
Ikan dengan kadar merkuri paling sedikit (mengandung merkuri kurang dari 0,09 ppm)
Jenis ikan ini masih bisa dinikmati kapan saja karena mengandung merkuri dalam jumlah kecil, seperti ikan teri, ikan lele, udang, ikan salmon baik yang kalengan maupun yang fresh, ikan nila, ikan putih, ikan trout air tawar, ikan whiting dan ikan makerel dari atlantik utara.
Ikan dengan kadar merkuri sedang (mengandung merkuri 0,09-0,29 ppm)
Jenis ikan ini masih boleh dikonsumsi 6 kali atau kurang dalam waktu 1 bulan. Jenis ikannya adalah ikan cod dari alaska, ikan halibut dari atlantik dan pasifik, lobster, tuna kalengan, ikan cakalang dan ikan trout laut (weakfish).
Ikan dengan kadar merkuri tinggi (mengandung merkuri 0,3-0,49 ppm)
Jenis ikan ini masih bisa dikonsumsi tapi maksimal 3 kali atau kurang dalam waktu 1 bulan. Jenis ikannya adalah ikan kerapu, ikan makarel dari spanyol, ikan tuna kuning, ikan sea bass dan bluefish.
Ikan dengan kadar merkuri tertinggi (mengandung merkuri lebih dari 0,5 ppm)
Masyarakat sebaiknya menghindari jenis ikan ini karena mengandung kadar merkuri yang sangat tinggi, seperti ikan makarel raja, ikan marlin, ikan hiu, ikan todak, tilefish, dan ikan orange roughy.
Efek dari merkuri ini bisa menyebabkan gangguan perkembangan saraf (neurologis) pada janin, bayi dan anak-anak. Sedangkan dampak lainnya adalah mengganggu kemampuan kognitif, memori, perhatian, bahasa, motorik halus dan kemampuan visual spasial. Umumnya sistem saraf janin lebih rentan terhadap paparan merkuri dibanding saraf orang dewasa, karenanya ibu hamil sangat dianjurkan memilih konsumsi ikan yang tepat.
Selain efek tersebut, gejala keracunan merkuri yang muncul seperti penurunan kemampuan visual, gangguan dalam sensasi atau indera perasa (biasanya di tangan, kaki dan sekitar mulut), berkurangnya koordinasi gerakan, penurunan kemampuan bicara, mendengar, berjalan dan kelemahan otot.
FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat memberikan 3 rekomendasi yang bisa dilakukan masyarakat agar tetap bisa mengonsumsi ikan dan mendapatkan manfaatnya tapi mengurangi paparan merkuri yaitu:
- Jangan mengonsumsi ikan yang tergolong memiliki kadar merkuri tinggi.
- Konsumsilah dua kali dalam seminggu variasi ikan yang tergolong mengandung merkuri rendah.
- Ketahui laporan mengenai keselamatan dan kandungan merkuri dalam ikan yang ditangkap dari danau, sungai atau daerah pesisir sekitar. Jika tidak ada laporan atau saran yang diberikan, maka konsumsilah ikan seminggu sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar