Warga Baghdad punya 1001 kebanggaan pada kotanya yang dijuluki "Kota 1001 Malam". Segudang kebanggaan juga dinikmati oleh teh kombucha. Teh hasil fermentasi ini diketahui memiliki beragam khasiat. Banyak orang lalu menyebutnya sebagai "Teh 1001 Manfaat". Ada juga yang menjulukinya, "Teh Panjang Usia".
Anda yang baru pertama kali mendengar namanya, mungkin bertanyatanya, apa beda teh kombucha dengan teh poci, teh tubruk, dan teh-teh lainnya?
Minuman kesehatan kombucha itu sebenarnya teh juga, tapi mendapat pengolahan tambahan berupa proses peragian atau fermentasi menggunakan jamur kombucha. Proses peragiannya mirip dengan proses penciptaan yoghurt, yang dihasilkan dari fermentasi susu dengan bibit ragi yoghurt.
Jamur kombucha sendiri bukan jamur beneran. Ia koloni dari hasil simbiosis antara ragi dan berbagai bakteri, yang dikenal dengan singkatan "scoby" (symbiotic colony of bacteries and yeasts). Jamur itu akan mengolah air teh gula, sehingga menghasilkan zat-zat atau senyawa yang berguna bagi kesehatan tubuh. Larutan kombucha juga mengandung beragam bakteri dan ragi hidup yang juga memiliki banyak manfaat.
Beda dengan kebanyakan obat dan ramuan herbal yang berbau tidak sedap dan rasanya bikin perut mual, kombucha justru bercita rasa istimewa. "Rasanya mirip jus apel bersoda, benar-benar menyegarkan," ucap Zulaiha, ibu rumahtangga yang secara berkala minum teh kombu untuk menjaga kebugaran tubuhnya. "Pokoknya, sekali mencoba, tak akan pernah lupa," goda Zulaiha.
Kaisar sembelit
Keberadaan kombucha dikenal hampir di seluruh dunia. Hanya panggilannya saja yang berbeda-beda.Ada yang menyebutnya manchurian tea mushroom, fungus japonicum, olinka, kargasok tea, tea kwas, heldenpize, zauberpilze, olga tea, atau mogu tea. Sedangkan di Jawa orang biasa menyebutnya jamur dipo atau jamur super. Nama mana yang mau Anda pakai, silakan pilih sendiri.
Kata kombucha konon diambil dari sebuah peristiwa. Suatu kali Kaisar Inkyo dari Jepang menderita sembelit berat. Betapa tersiksanya sang kaisar harus memerintah kerajaan dalam keadaan menderita bertahun-tahun. Makanya, dia senang alang kepalang, ketika pada tahun 414 M, ramuan ajaib seorang tabib Koreabernama Kombu, berhasil menyembuhkan penyakitnya. Bisa ditebak, kaisar lalu menamai ramuan ajaib tadi kombucha, tak jauh dari nama si tabib.
Boleh percaya boleh tidak, cerita tadi hanya salah satu versi. Beberapa sumber meyakini, teh kombu telah dikenal lebih dari 2.000 tahun lalu. Ramuan ini diperkirakan berasal dari daerah Siberia bagian selatan, tepatnya daerah bernama Kargasok yang berbatasan dengan Cina. Kabarnya, penduduk Kargasok berumur panjang (rata-rata lebih dari 100 tahun), tetap aktif, dan selalu tampak sehat.
Para peneliti juga mendapati, hampir tidak ditemukan penyakit kanker di antara penduduk Kargasok, yang rajin mengonsumsi kombucha sebagai minuman sehari-hari. Dari sini kombucha kemudian menyebar ke Cina, terutama Manchuria, sehingga dikenal dengan nama manchurian tea mushroom. Melalui perdagangan jalan sutera, ia dibawa ke Asia Tengah, Asia Barat, dan Eropa. Setelah itu, baru menyebar ke Amerika Serikat dan belahan lain di dunia.
Ada masa ketika kombucha begitu populer dan dikonsumsi banyak orang. Tapi ada juga saatnya ia lenyap bak ditelan bumi. Terutama sewaktu perang dunia, saat persediaan gula putih dan pasokan daun teh menyurut. Kini, minuman itu mulai digemari kembali. Bejibunnya informasi tentang kombucha yang tersebar di Internet membuat larutan penuh manfaat itu makin populer.
Beragam penyakit, mulai gangguan pencernaan, keluhan menstruasi, hingga diabetes mellitus masuk daftar yang bisa disembuhkan atau dicegah oleh teh kombu. Ramuan yang juga dijuluki remedy for all diseases (penyembuh segala penyakit), longevity tea (teh panjang usia), bahkan tea of immortality (teh untuk hidup abadi) itu memang menakjubkan!
Efek analgesik
Penjelasan mengapa kombucha punya begitu banyak manfaat adalah karena zat-zat dalam minuman ini dapat membuat tubuh mengeluarkan toksin sehingga organ tubuh berfungsi lebih baik. Khasiatnya sangat terasa bila tubuh sedang diserang penyakit tertentu. Bila tidak sedang sakit, kombucha tetap bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan, meningkatkan vitalitas, serta menguatkan dan menyeimbangkan kerja organ-organ tubuh.
Nyeri sendi merupakan salah satu keluhan yang dapat diatasi kombucha. Nyeri itu dapat disebabkan banyak hal, seperti radang, proses degenerasi, atau asam urat berlebihan. Kombucha dapat mengurangi, bahkan menghilangkan, keluhan dalam waktu beberapa hari sampai beberapa minggu, setelah ramuan dikonsumsi secara teratur. Penyembuhan terjadi akibat efek analgesik (antinyeri) zat yang mirip paracetamol, asam hyaluronidase, serta asam chondroitin yang ada dalam kombucha.
Kombucha juga mempunyai efek antiinflamasi (antiperadangan) serta memperlancar diuresis (pengeluaran air seni), sehingga ginjal dapat selalu membuang zat-zat berlebihan yang bersifat racun dari tubuh melalui air seni. Itu sebabnya, kadar asam urat dalam tubuh juga dapat turun. Minuman itu pun kaya akan berbagai vitamin, terutama dari golongan B kompleks yang berguna bagi fungsi saraf dan otot tubuh.
Buat wanita, kombucha sangat baik dicoba sebagai pelenyap nyeri haid. Setelah minum kombucha selama beberapa minggu, pada beberapa penderita nyeri haid luar biasa, bahkan pada wanita haid yang harus selalu disuntik obat antispasmodik, keluhan haidnya berkurang. Pasien lain dengan nyeri haid yang diperparah oleh endometriosis juga melaporkan hilangnya rasa sakit setelah dua minggu mengonsumsi ramuan itu.
Kombucha manjur juga dalam mengurangi keluhan pada wanita yang sedang mengalami masa menopause. Banyak di antara mereka melaporkan, keluhan terhadap beberapa penyakit saat menopause, seperti nyeri tulang akibat tulang keropos (osteoporosis) berkurang setelah mengonsumsi kombucha. Di samping itu ada peningkatan indeks kepadatan mineral tulang (bone mineral density) pada mereka yang mengonsumsinya secara teratur.
Di samping penyakit yang berhubungan dengan tulang dan persendian, kombucha pun ampuh mengatasi, tentu saja, sembelit. Anda tentu masih ingat cerita tabib Kombu, penyembuh keluhan onstipasi (sembelit) kaisar Jepang tadi. Dengan minum kombucha, penderita sembelit menjadi teratur buang air besar, tinja tidak keras, baunya pun tidak terlalu menyengat.
Bakteri yang hidup dalam kombucha rajin memperbaiki flora usus, sehingga tinja tidak tertahan lama, dan berpotensi mencegah terjadinya kanker usus besar. Masih berhubungan dengan "knalpot" tubuh, kombucha baik pula dikonsumsi untuk mencegah dan mengobati wasir. Keluhan pelebaran pembuluh darah vena yang dikenal sebagai varises pun dapat berkurang, bahkan sembuh total jika mengonsumsinya secara teratur.
Tanpa mimpi buruk
Tak cukup sampai di situ khasiatnya, fungsi hati juga bisa dioptimalkan. Ini berkat asam glukoronat yang dikan dung di dalamnya. Glukoronat adalah zat yang berperan penting dalam fungsi hati, khususnya dalam mengikat logam berat yang masuk melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Logam berat dan kolesterol yang ada dalam darah, baik yang dibentuk oleh hati maupun dari makanan, akan diikat oleh kombucha, sehingga menjadi bahan yang mudah larut dalam cairan empedu dan dikeluarkan melalui tinja bersama lemak.
Sejumlah penderita insomnia atau susah tidur juga melaporkan manfaat minuman teh ini. Mereka bertutur, berkat mengomsumsinya secara teratur, kenikmatan tidur mereka rasakan lagi, tanpa gangguan mimpi buruk. "Beda dengan obat tidur yang membuat kita tergantung, konsumsi kombucha dapat dihentikan kapan saja," kata salah satu dari mereka. Kombucha juga dapat membantu melepaskan diri dari depresi dan membuat lebih percaya diri.
Bicara soal imunitas tubuh, anak-anak yang diberi kombucha secara teratur, dipercaya memiliki daya tahan tubuh lebih tinggi, sehingga jarang terserang batuk, pilek, atau masuk angin. Jangan lupa, takaran minumnya mesti disesuaikan. Peningkatan daya tahan tubuh juga dirasakan oleh orang dewasa dan orang lanjut usia yang rajin meminumnya. Namun, minuman ini tidak dianjurkan bagi anak-anak di bawah usia dua tahun dan wanita yang sedang hamil muda.
Minuman yang penampilannya tak beda dari teh biasa ini juga dianjurkan untuk pasien asma. Laporan sejumlah penderita asma menunjukkan, setelah minum beberapa minggu, serangan asma mereka berkurang. Awalnya jarang kambuh, lama-kelamaan penyakitnya hilang sama sekali.
Kombucha bahkan boleh dikonsumsi penderita penyakit gula atau diabetes mellitus. Perlu diketahui, dalam larutan kombucha masih ada sekitar 1 - 2% gula yang sudah dimetabolisir, sehingga tidak lagi berupa glukosa murni. Karena itu, penderita diabetes dianjurkan berhati-hati ketika meminumnya. Jangan sekaligus dalam jumlah banyak, tapi secara bertahap.
Misalnya, seperempat gelas diminum dua kali sehari. Setelah beberapa hari, tingkatkan menjadi setengah gelas, diminum dua kali sehari. Lalu, setelah beberapa minggu, baru minum dalam dosis penuh, dua kali sehari satu gelas (400 - 600 cc). Kombucha dapat menghilangkan rasa lemas dan nyeri pada otot serta saraf, memperbaiki endotel (lapisan dalam pembuluh darah) sehingga fungsi pembuluh darah kecil dan sirkulasi darah diperbaiki.
Cara serupa dapat ditempuh pengidap keluhan lambung. Orang yang punya sakit maag, misalnya, harus meminumnya secara bertahap dan mengencerkannya dengan air putih. Misalnya, mula-mula seperempat gelas (50 ml) yang diencerkan menjadi satu gelas dan diminum setelah makan. Begitu seterusnya, makin lama makin meningkat, seperti takaran pada penderita kencing manis.
Terakhir, ini barangkali yang paling ditunggu laki-laki, kombucha ternyata ikut berperan memperbaiki vitalitas. Perbaikan fungsi seks kaum Adam ini memang bukan dampak langsung dari minuman teh itu. Logikanya, karena fungsi organ tubuh baik, terutama fungsi pembuluh darah, maka fungsi organ seksual ikut diperbaiki.
Sebenarnya, masih banyak rahasia yang belum diungkap di sini. Tapi seperti juga kisah-kisah menarik dari "Negeri 1001 Malam", khasiat "Teh 1001 Manfaat" ini juga menyisakan banyak misteri yang masih harus dipecahkan. Yang pasti, penulis sendiri dalam delapan tahun terakhir telah merasakan langsung manfaat mengonsumsi kombucha secara teratur. Khususnya dalam menyembuhkan nyeri sendi yang telah penulis derita bertahun-tahun.
Jadi, manfaat kombucha memang fakta, bukan dongeng dari Baghdad, gitu loh!
Sumber: http://www.intisari-online.com/Majalah-print.asp?tahun=2004&edisi=497&file=warna1201&page=01&v=cet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar