Sabtu, September 13, 2014

[tip] Enema Kopi


TERAPI KESEHATAN

Enema Kopi adalah salah satu terapi yang dikembangkan oleh Dr Max Gerson sekitar 70 tahun yang lalu. Dr Gerson sendiri sebenarnya di awal menemukan manfaat Enema Kopi untuk mengobati migrain. Belakangan baru ia meneruskan konsep ini untuk membantu para pasien penderita penyakit berat, terutama kanker, dalam terapi mereka. Tidak heran bila secara generik, nama Enema Kopi sering menjadi ‘Terapi Gerson’ di kalangan pelakunya. Sebenarnya istilah ini tidak terlalu tepat.

Enema, pertama kali konsep ini diperkenalkan oleh Dr. Meyer dan Dr. Hubner dari departemen kedokteran Universitas Gottingen, Jerman. Mereka mendapati bahwa kafein dalam kopi, melancarkan aliran empedu untuk membantu fungsi hati. Hati adalah organ terbesar yang memproseskan racun dalam tubuh. Tapi mereka menemukan juga bahwa kopi bila diminum tidak akan menimbulkan efek serupa. Selain itu dibutuhkan kopi dalam jumlah yang cukup untuk terapi ini. Jumlah tersebut bila diminum membuat efek seperti mabuk karena efek kafein pada sistem saraf otonom, dan rasa tidak nyaman di lambung hingga alat cerna lainnya, bahkan sangat mungkin harus dimuntahkan. Kopi dalam enema harus dimasukan langsung ke dalam usus besar, dimana areal ini punya kemampuan menyerap cairan biasanya sisa makanan yang telah diproses organ cerna sebelumnya. Kafein langsung bisa mendongkrak koordinasi kerja organ liver-empedu pasca diserap via usus besar

He? Usus besar? Maksud loh?

Dr. Hiromi Sinya
Jangan panik dulu, saya mengenal Enema Kopi dari penelitian Dr. Hiromi Shinya, gastroenterolog terbaik dunia, apapun terkait sistem cerna, saya sangat mempercayai beliau. Maklum ratusan ribu perut manusia dunia ini telah beliau teropong lewat teknik endoskopi-kolonoskopi. Kalau dia bilang bagus, ya pasti bagus. Demikian sebaliknya! Menurut beliau, enema kopi sangat bermanfaat untuk membersihkan usus dari keadaan sembelit dan tinja. Enema Kopi tidak mengganggu fungsi usus kecil, karena hanya membersihkan sisi kiri usus besar. Fungsi utama Enema Kopi sendiri untuk memperbaiki kinerja liver (hati) selain alasan yang disebut kedua penemunya diatas, menurut Dr. Shinya adalah efektifitas dalam membuang racun dari endapan kotoran yang tersisa dalam usus besar dengan sangat cepat.


KONTROVERSI

“Tapi kan enema kopi bahaya sekali”,
“Kata dokter saya, itu gak ada bukti ilmiahnya”,
“Dokter langganan bilang nanti menyebabkan kematian kalau terus menerus dilakukan, ususnya bisa jebol”

Ini beberapa pertanyaan yang paling sering dilontarkan. Benarkah demikian? Saya cuma bisa tersenyum. Sebagai cucu dan anak dokter, saya sangat paham dunia kesehatan konvensional memiliki benteng kokoh dalam menerima satu fenomena baru, mereka dididik untuk skeptis terhadap apapun yang bersifat asing, tipikal pola pikir seorang ilmuwan. Hanya fenomena yang terbukti secara ilmiah sesuai standar yang bisa diterima dan diterapkan. Sepintas hal ini membuat dunia tersebut menjadi sempurna. Tapi kenapa masalah kesehatan sampai hari ini seakan tidak terselesaikan? Malah menjadi kian rumit.

Standar ganda jawabannya!

Dunia kesehatan konvensional memang berlaku ketat terhadap fenomena keilmuan baru. Tapi mereka sangat lemah saat hal baru muncul dari dunia pendamping mereka, dunia farmasi serta alat kesehatan (alkes). Banyak sekali penemuan dari dunia tersebut yang sebenarnya dasar keilmuannya masih lemah bisa menembus masuk dan dipergunakan secara massal. Ini yang dimaksud dengan standar ganda. Saya gak sembarang bicara, banyak sekali fenomena tersebut, yang paling gampang saja, pemakaian susu dalam berbagai bentuk pengobatan: susu untuk kanker, susu untuk masalah jantung, susu gagal ginjal bahkan orang yang koma pun diberikan susu khusus. Adakah penelitian yang mendukung bahwa semua susu tersebut mutlak memperbaiki kondisi kesehatan? Tidak sama sekali. Fenomena bahwa konsumsi susu menurunkan tingkat kesehatan, paling tidak minim kontribusi dalam memperbaiki kondisi, dipandang sebelah mata, dianggap tidak ada. Ini contoh mutlak. Suka gak suka aroma komersialitas dan kelambatan memperbaiki kesegaran pengetahuan bisa dikedepankan sebagai sebab.

Kelemahan lain dunia kesehatan konvensional adalah pendekatan pengobatan (kuratif) yang dianggap sebagai jalan utama. Seseorang harus dinyatakan sakit dulu baru penanganan dianggap perlu dilakukan, bila belum, Anda akan dianggap normal atau sehat. Gak peduli tubuhnya sudah berulang kali meneriakkan alarm tanda bahahya: pusing, mudah sakit, batuk berkepanjangan dan lain sebagainya. Alarm itu cukup ‘dimatikan’ dengan obat. Nanti tinggal tunggu sakit lebih parah, baru perlu diadakan penanganan. Pendekatan ini yang kini ditengarai membuat masalah kesehatan makin memburuk dari waktu ke waktu.

Terkait enema kopi, basis pemahamannya jelas bukan kuratif, tapi lebih ke perawatan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit, yang harus diakui jelas tidak mendapatkan sokongan sepenuhnya dari pendamping dunia konvensional: farmasi serta alat kesehatan. Tidak heran bila banyak sekali penolakan terhadap metode ini.

Terapi Gerson sendiri telah umum dilakukan di benua Amerika belahan selatan dan utara, terutama untuk penderita kanker. Sementara apa yang dirintis oleh Meyer dan Hubner  juga merebak di banyak klinik benua Eropa. Kini bahkan negara Asia yang besar dan maju dunia kesehatannya seperti Jepang telah banyak ditemui enema kopi sebagai bagian dari terapi.

Saya sendiri diyakinkan oleh obervasi Dr. Shinya, dari ratusan ribu pasiennya, ia menempatkan enema kopi sebagai bagian dari terapi kesehatannya dan lewat pengamatan kolonoskopi efek positifnya terlihat jelas dan tidak terjadi efek samping yang ditakutkan sebelumnya. Sama seperti beliau, saya pun kini melakukan enema setiap hari, hal ini terasa sekali semakin menguatkan efek sehat pola makan foodcombining yang telah saya lakukan belasan tahun. Dan tidak terjadi efek adiksi, yang umum ditakuti dari kafein, ah, masuknya aja dari ‘pintu berbeda’ kok. Saya saat berlibur, belum pernah membawa kantung enema. Tapi siklus buang air besar saya sama sekali tidak terganggu, selalu berlangsung setiap hari dan terjadi di siklusnya, pagi.


CARA MELAKUKAN

Pakailah kopi dari jenis organik, dengan kata lain tidak mempergunakan budi daya konvensional yang kita kenal, pestisida, pupuk urea dan sebaginya, efek zat kimia anorganik di dalamnya ditengarai bisa memberikan masalah saat masuk secara langsung dalam usus besar kita. Carilah di toko penyedia bahan makanan organik, atau di beberapa toko kopi premium, produk ini disediakan, pun seiring maraknya enema kopi dikenal, penjualan kopi organik juga umum ditemui secara online. Harganya memang tidak terlalu murah, kalau dibandingkan dengan kopi sachetan yang ada di warung-warung, tapi bila dibandingkan harga segelas kopi karamel di kafe waralaba semisal, ya masih lebih murah.

Pergunakan air 1.2 liter, campurkan pada 2-3 sendok teh (beberapa ada yang mempergunakan 1-2 sendok makan penuh), saya mempergunakan #AirKangen ber PH 8.5, buat yang gak punya medical device ini, pergunakan air mineral kemasan yang terjamin baik. Jangan pergunakan air destilasi atau reverse osmosis, air ini sangat berbahaya untuk dikonsumsi, karena tidak mengandung mineral sama sekali. Dan jangan menggunakan air yang mengandung klorin (zat untuk menjernihkan air dan membunuh kuman). Campuran ini didihkan sehingga tersisa sekitar 900-1000 ml kopi, untuk mendapatkan ini biasa diperlukan waktu sekitar 5-8 menit, bergantung kontrol terhadap api. Setelah itu biarkan kopi mengendap sekaligus menjadi dingin. Untuk mengetes cukup celupkan penuh jari Anda beberapa saat, bila terasa hangat dan tidak menyakitkan, kopi siap dimasukkan dalam tubuh.


Setelah itu, tuangkan larutan kopi secara hati-hati, jangan biarkan ampas kopi yang mengendap ikut masuk, ke dalam kantung enema (gunakan saringan dan tampung di dalam jar supaya mudah menuangkan ke alat enema). Alat enema bisa dibeli di toko kesehatan atau secara online dengan cukup mudah. Ketik aja di om Google, “Jual Kantung Enema”, langsung muncul seabrek-abrek tempat membelinya. Kantung enema bisa diganti dengan termos air minum plastik dengan tanda segitiga 5 yang dibolongi tutupnya untuk dimasukan selang. Saya biasa melakukan ritual ini di kamar mandi. Ada yang cukup nekat mengerjakannya di kamar atau bahkan tempat tidur, hehe.. Gak kebayang.

Gantung kantung ini di tempat yang cukup tinggi, pastikan alat pengunci pada selang terpasang dengan baik, kalau gak kopinya akan berceceran. Lalu lumuri ujung selang dengan lubrikan yang bisa beli di apotik dalam bentuk vaseline, atau minyak pelicin lainnya. Ada juga yang mempergunakan minyak zaitun. Dalam keadaan kepepet ada yang mempergunakan sabun tangan premium yang sangat lembut. Untuk opsi terakhir ini saya sebenarnya tidak terlalu menyarankan. Langkah lanjutan ada yang mengoleskan lubrikan ini di areal sekitar anus untuk lebih memudahkan.

Kemudian masukan selang ke dalam anus, posisi terbaik untuk mengerjakan pose ini adalah dengan tidur di lantai pada sisi kanan, agar areal usus besar sebelah kiri yang akan terekspos oleh larutan kopi tidak terganggu oleh himpitan berat tubuh. Buka kunci selang, dan biarkan kopi mengalir masuk, cepat kok, paling sekitar 1-2 menit. Tahanlah sebentar, ada yang menganjurkan minimal 12 menit, ada yang 15 menit. Saran saya pribadi untuk pemula, bisa menahan 5 menit saja sudah hebat sekali. Tapi memang efek pembersihan bisa berlangsung lebih baik bila dilakukan minimal diatas 5 menit, plus kafein akan lebih maksimal diserap usus besar bila ditahan selama itu.

Setelah dirasa cukup ditahan, keluarkan hingga habis. Jangan mengharapkan sekali keluar langsung habis, biarkan keluar berkala hingga tidak tersisa. Anda bisa melewatkan waktu dengan bersantai membawa bacaan. Bila tidak yakin seluruh kopi telah keluarkan, ulang lagi proses enema ini dengan menggunakan air bersih biasa.

Mudah kan?


PENGARUH KESEHATAN

Terapi Gerson bila dikaitkan dengan enema kopi, amat menekankan pada perubahan pola makan harian, konsumsi buah dan sayuran segar menjadi porsi utama disana. Hal sama diulang oleh Dr. Shinya, ia bahkan mengatakan enema kopi adalah bagian pelengkap dari perubahan pola makan yang sehat, bukan menu utama. Sebagai pelaku #Foodcombinig yang cenderung #RawFood, konsep ini sangat tidak asing bagi saya. Bila Anda rutin melakukan, apa yang dimakan sebelum Enema biasa mempengaruhi aroma kotoran dan bentuk yang terbuang. Saat Anda banyak mengkonsumsi makanan buruk, biasanya kotoran yang keluar lebih keras, terasa gumpalan, kadang berlendir, dan baunya kurang enak. Sementara bila apa yang dimakan baik, padu padan benar, banyak mengkonsumsi buah-sayuran segar, kotoran yang keluar lancar dan konsisten dan aromanya kadang terasa lebih segar, bahkan ada yang mengatakan bisa mencium aroma beberapa jenis buah.

Enema kopi tidak melulu terkait pembersihan usus besar, sehingga tidak bisa digantikan oleh pemakaian obat pencahar, atau terapi pembersihan usus besar yang umum ditawarkan beberapa klinik kesehatan. Seperti apa yang kita baca diatas efek kopi terhadap kesehatan dan fungsi kerja liver-empedu, menjadi menu utama. Lagipula Dr. Shinya menjelaskan pemakaian alat pembersih usus besar di klinik, berpotensi merusak harmoni dan dinding usus besar, dimana dalam pengamatan kolonoskopinya, ia kerap menemukan kasus seperti itu.

Liver yang sehat, meningkatkan metabolisme tubuh ke tingkat tertinggi. Bila ini terjadi banyak sekali perubahan positif dalam kehidupan kita. Tubuh lebih segar dan gangguan penyakit yang hilang. Saya sempat beberapa kali merasakan pusing di kepala, akibat ritual wisata kuliner berlebihan akhir minggu, hilang secara instan pasca melakukan enema. Pun rasa sebah dan kadang diare akibat hal sama, langsung membaik. Tapi bukan berarti ini adalah jalan keluar pamungkas untuk bergaya hidup seenaknya. Enema kopi adalah penunjang pola hidup sehat, bukan sebaliknya, enema membuat kita bisa makan seenaknya. Kalau ini diadopsi, ya lama-lama gak ada gunanya juga.

Selamat mencoba...

Sumber:
- http://www.erykar.com/enema-kopi/

Tidak ada komentar: