SETIAP tahunnya stroke membunuh sekitar 5,7 juta orang di seluruh dunia. Baru-baru ini dua peneliti, Harald Schmidt dari Belanda dan Christoph Kleinschnitz dari Jerman, menemukan sebuah enzim (NOX4) yang menyebabkan kematian sel-sel saraf akibat stroke.
Meskipun baru diujicobakan kepada tikus, kedua peneliti itu menemukan obat yang bisa mengurangi kerusakan sel-sel otak. Schmidt dan Kleinschnitz menyelidiki keterkaitan kerusakan jaringan setelah stroke dengan mekanisme yang disebut stres oksidatif, keadaan ketika spesies oksigen reaktif (ROS) terakumulasi dalam sel. Dalam penelitian yang dipublikasikan di Public Library of Science (PLoS) Biology itu Schmidt dan Kleinschnitz berfokus pada penemuan ROS, kemudian mencoba memblokir sumber ROS, yakni NOX4.
Untuk memblokir NOX4, peneliti menggunakan obat yang disebut VAS2870. Percobaan terhadap tikus menunjukkan obat itu dapat mengurangi kerusakan otak secara dramatis dan tidak menimbulkan kelainan apa pun.
"Tidak ada efek samping yang diperkirakan dapat muncul dari obat inhibitor NOX4 nantinya," kata Schmidt dari Maastricht University, Belanda.
Kleinschnitz dari Wurzburg University, Jerman, menambahkan bahwa kini perusahaan biotek Jerman Vasopharm mengembangkan obat tersebut. (*/Reuters/X-8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar